Rabu, 08 Januari 2014

Orang Tuamu Bukan Pengasuh Anakmu

Ada beberapa orang yang sibuk bekerja kemudian meminta bantuan orang tuanya untuk mengasuh anaknya. Ada orang tua yang senang, ada juga yang dalam hati sebenarnya keberatan mengasuh cucunya. Saya tahu hal ini karena ada beberapa yang pernah curhat kepada saya.

Apakah tidak boleh anak-anak diasuh oleh kakek atau neneknya? Tentu boleh. Tetapi pastikan dulu bahwa orang tua sangat senang dan tidak keberatan. Selain itu, pastikan juga cara mendidiknya tepat dan sesuai perkembangan zaman. Sebab betapa banyak kakek dan nenek yang begitu memanjakan saat mengasuh cucunya. Semua yang diminta sang cucu diberikan hanya karena ia tidak tega mendengar tangisannya.

Komunikasi dengan orang tua Anda alias kakek-nenek dari anak Anda harus intensif. Tidak boleh ada beda pemahaman saat mendidik anak. Apa yang Anda larang tidak boleh dilakukan anak-anak juga harus dilarang oleh orang tua Anda. Begitu juga apa yang Anda setujui, orang tua Anda juga harus menyetujui.

Guru itu “Digugu” dan Ditiru

Guru adalah profesi yang sangat terpuji. Selain membuat anak-anak pintar, seorang guru akan selalu mendapat kiriman pahala dari murid-muridnya walau ia sudah meninggal. Guru seharusnya profesi pilihan bukan pelarian.

Oleh karena itulah saya sangat menghargai saudara-saudara saya yang memilih profesi sebagai guru. Salah satunya adalah mas Toha yang kini menjadi kepala sekolah SMA Dian Didaktika, Cinere, Depok, Jawa Barat. Lelaki berambut putih ini adalah anak dari pakde saya. Sebagian besar anak pakde dari jalur ibu ini adalah guru, atau paling tidak pasangan hidupnya guru.

Mas Toha sangat menjiwai dan menekuni profesinya sebagai guru. Oleh karena itu saya sangat yakin, sentuhan tangan dinginnya akan membuat sekolah yang dipimpinnya menuai banyak prestasi. Guru juga bisa bermakna “digugu” (didengarkan) dan ditiru. Dan sejujurnya, cara hidup saya banyak meniru mas Toha ini.

Senin, 06 Januari 2014

Emosi Pada Remaja


Target yang hendak dicapai melalui dasar-dasar pendidikan dan yang juga dirancang oleh lembaga-lembaga pendidikan adalah menyiapkan generasi yang unggul dan mampu menghadapi segala persoalan yang dihadapinya. Disamping itu, tujuan lain yang hendak kita harapkan pada generasi yang akan datang adalah generasi yang memiliki mental yang kuat dan rasa percaya diri.
Seorang remaja hendaklah kuat jasmaninya, tidak sakit-sakitan dan lemah. Sebab akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat, gemar berolahraga, memperhatikan kebersihan, mengikuti petunjuk-petunjuk kesehatan dengan cara menerapkannya pada diri sendiri.Jauh dari kebiasaan-kebiasaan yang membahayakan fisik maupun akal seperti narkoba dan minuman keras atau sejenisnya. Secara kejiawaan bebas dari berbagai problem kejiwaan an menikmati keharmonisan jiwa dan perasaan- perasaan positif yang lain.

Jumat, 01 Maret 2013

Persyaratan Pendaftaran Program Bidikmisi

Persyaratan untuk mendaftar tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2013;
2. Lulusan tahun 2012 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut:

Jumat, 30 Maret 2012

Konsep Rasionalitas Mempengaruhi Tindakan Sosial ( Max Weber)

A.Latar Belakang.
Max Weber merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam perkembangan aliran Sosiologi hukum (sosiologi of law). Ia seorang Protestan berkebangsaan jerman yang lahir di Upperclass, dan besar dalam lingkungan keluarga politis dan menjalankan studi bidang hukum. Max Webber sendiri sebenarnya mempunyai latar belakang bidang hukum ekonomi, sejarah filosofi, dan teleologi. Salah satu Karyanya yang sangat terkenal, adalah Economic and society (1913) dan sociologi of Religion (1920).